Keesokan harinya, Brian dan juga Imelda sudah bersiap untuk berangkat ke sebuah restoran yang sengaja dipesannya untuk makan siang bersama dengan Davin Mahendra. Mereka sudah menyiapkan segalanya dengan sangat sempurna.
Walaupun bukan malam siang yang formal seperti yang dilakukan para pejabat, pasangan itu mempersiapkan segalanya dengan sangat baik. Bukan tanpa alasan, hari itu adalah pertama kalinya Adi Prayoga dan juga Davin Mahendra akan makan siang bersama di luar rumah setelah sekian tahun lamanya.
Bukan kedua pria itu yang berdebar karena momen istimewa itu, melainkan Imelda yang justru gelisah sekaligus tak sabar untuk segera menemukan dua sahabat itu.
"Apakah Papa sudah siap?" tanya Imelda pada sang suami yang terlihat sudah siap untuk berangkat.
"Tunggu saja di depan, Sayang. Aku akan memanggil Papa ke kamarnya." Brian lalu keluar dari kamar menuju ke tempat di mana ayahnya berada.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com