Brian menuju ke sebuah ruangan di mana Kevin berada. Baru saja membuka pintu, ia sudah melihat sosok sahabat yang selalu mendukungnya itu. Dia pun menghampiri pemilik klinik itu yang terlihat sedang sibuk memperhatikan video tentang sebuah operasi.
"Apa seorang dokter masih harus menonton video seperti itu?" Sebuah pertanyaan Brian langsung saja mengejutkan Kevin yang terlihat sangat serius dalam melihat video di layar komputernya.
Dengan sorotan mata dingin disertai dengan wajah terkejut, Kevin langsung mengalihkan pandangan kepada sahabatnya itu. Dia tersenyum singkat lalu memperlihatkan wajah kesalnya. "Tidak bisakah kamu mengetuk pintu dulu?" protesnya pada pria yang masih berdiri dengan angkuhnya.
"Apakah ada yang kamu rahasiakan di ruangan ini?" balas Brian sembari berjalan mengelilingi seisi ruangan. Dia berpikir jika Kevin sedang menyembunyikan sesuatu darinya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com