Seketika itu juga Vincent merasakan sakit kepala yang luar biasa. Rumitnya kehidupan yang harus dijalani oleh adik semata wayangnya, seolah menjadi untuk dirinya sendiri. Betapa kerasnya ia berusaha untuk menjaga dan memastikan kebahagiaan Imelda seolah percuma dan justru sia-sia. Padahal tak pernah kurang, apa yang dilakukannya untuk adiknya itu.
"Lalu ... apa yang tadi dikatakan oleh Om Adi padamu?" tanya Vincent dalam kegalauan dan juga keresahan yang semakin menguasai hati dan juga kepalanya.
"Bos memintaku untuk menyelesaikan kekacauan itu. Untung saja, aku kenal kakak laki-laki Eliza. Itu sangat membantuku untuk mendapatkan informasi tentang hubungan mereka." Martin mencoba menceritakan semua yang sudah diketahuinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com