Secara bersamaan, Alex dan Martin memandang ke arah yang sama. Mereka berdua sedikit terkejut dengan pertanyaan yang diajukan oleh Marco. Tak ada seorang pun dari mereka yang berniat memberikan jawaban itu. Hanya saling memandang tanpa mengatakan apapun pada seorang pria yang sedang menunggu jawaban itu.
"Apa kalian berdua tak bisa menjawab pertanyaanku?" tanya Marco yang sudah sangat tidak sabar menanti jawaban dari dua pria yang sejak tadi hanya saling memandang. "Kak!" panggilnya.
Martin hanya terdiam lalu menatap Alex sekilas. "Tanyakan saja pada rekan kerjamu itu, apa yang sudah dia katakan padaku?" balasnya dengan wajah datar dan tanpa rasa bersalah sedikit pun.
"Alex! Apa yang sebenarnya kamu katakan pada kakakku?" tanya Marco dengan wajah yang semakin tidak sabar.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com