Baru saja Vincent keluar dari ruang perawatan Brian, pasangan yang baru menikah itu langsung memandang satu sama lain. Terlihat sangat jelas ada kegelisahan di hati Imelda setelah kepergian kakak lelaki satu-satunya. Wanita itu pun menatap suaminya penuh arti, seolah sedang mengharap ijin darinya untuk mengejar Vincent. Untung saja, Brian langsung memahami arti tatapan dari istrinya. Pria itu memberikan anggukkan kepala sebagai tanda setuju untuk Imelda. "Kejarlah, Kak Vincent. Jangan sampai dia pergi dengan kemarahan, Sayang," ucap Brian dengan sangat lembut sambil mengulas senyuman tulus di wajahnya yang masih terlihat sedikit pucat.
Tanpa berpikir panjang, Imelda langsung berlari kecil dan keluar dari ruangan itu. Untung saja, Vincent belum terlalu jauh. "Tunggu, Kak!" serunya sambil terus berlari mengejar kakaknya. Bahkan Imelda lupa jika dirinya sedang mengandung hingga berlari tanpa memikirkan janin di dalam rahimnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com