Saat ini, Elven, Revin dan Nina sedang berada di rumah sakit.
"San, lo sabar ya... Gue yakin kalau bokap lo pasti akan sembuh.." ucap Vira memeluk Sania.
Kini mereka berlima sedang menunggu di depan ruang ICU.
Nina yang tadinya berdiri, kini ikut duduk di samping Sania. Posisi Sania kini berada di antara Vira dan Nina.
Nina pun ikut memeluknya dari samping.
"San.. Sabar ya.. Lo jangan sedih dong.." ucap Nina.
"Gimana aku gak sedih Nin?? Ayah itu gak pernah bilang kalau selama ini ayah menderita penyakit gagal ginjal.. Hiks.. Aku harus gimana?? Hiks.." ucap Sania.
"Sabar San... Mungkin ayah menyembunyikan semua ini dari kamu karena ayah kamu gak mau kamu cemas.." ucap Vira.
Drrrtttt.....
Ponsel Sania pun berdering. Sania lalu mengambil ponselnya di dalam tas dan melihat siapa yang menghubunginya.
"Bu Susi??" gumam Sania.
"Siapa San??" ucap Nina.
"Bu Susi ini gurunya adik aku.. Sebentar ya aku terima teleponnya dulu.." ucap Sania.
Mereka pun mengangguk.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com