webnovel

Tajam Menusuk

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang mengawasi mereka dan merekam kejadian tersebut.

"Al, satu hal yang perlu lo ingat... Mimpi boleh, tapi jangan ketinggian. Karena lo gak punya bintang, apalagi bulan yang bisa menampung lo pada saat lo terjatuh karena mimpi lo gak terwujud." ucap Aksa terkekeh.

"Kalian boleh tertawa sekarang, tapi nanti, kalian akan menangis karena kalian telah kehilangan Relivia Zenata." ucap Alfi dengan senyum miring lalu pergi dari sana.

"Udah, gak usah didengerin omongan dia! Orang kalau udah punya ambisi tak gak terwujud, ya gitu jadinya.. Halu terus.. Yang penting sekarang kalian harus fokus melanjutkan hidup karena kita sudah sebar beberapa orang untuk terus menyelidiki kasus ini. Gue juga udah sebar informasi soal Ivi di sosial media dan langsung." ucap Arzam. Mereka semua mengangguk paham.

"Oke jadi kita semua back to life... Kerja dan berusaha untuk Ivi.." ucap Arzam.

"Bismillah.." ucap Aksa.

"Bismillah!!" ucap mereka semua serempak.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป