webnovel

Chapter 15 - Akhir dari pengkhianatan

Semua prajurit menarik pedangnya, begitu juga dengan boneka sihir milik Tuan Cruile, pedang-pedang besar mereka terangkat seakan sudah siap untuk menyambut para prajurit kerajaan.

"Maju!" perintahnya di susul teriakan para prajurit dengan semangat temput mereka.

Tuan Cruile hanya tersenyum melihat para prajurit itu, ia menjentikan jarinya dan barisan di depan Tuan Cruile. Mereka menghalangi para prajurit yang ingin menyerangnya "Kalian tidak akan bisa mengalahkan mereka, lebih baik kalian kembali kepada ratu kalian yang bodoh itu."

ucapannya memicu amarah para prajurit "Beraninya kau!" salah satu prajurit menyerang Tuan Cruile tanpa pikir panjang.

"Bodoh! Jangan sembarang!"

"Ghaaaaaaahg!" akibatnya, prajurit terkena serangan fatal dari boneka sihir di tubuhnya.

Tuan Cruile tertawa puas melihat prajurit yang tewas karena boneka sihirnya "Sudah kubilang untuk kembali saja kan? Kalian hanya akan sia-si–."

*Bang!*

Suara itu membuat semuanya terdiam, darah keluar dari perutnya. Karena adrenalin yang ia rasakan, ia tidak merasakan sakit pada terkena tembakan yang Teo lakukan, tangannya bergetar saat melihat itu, ia perlahan memegang darah pada perutnya itu "Aaaaaaaaaaagh!" Adrenalinnya menghilang, ia langsung berlutut sambil memegangi perutnya, begitu panas juga begitu pedih ia rasakan.

Melemahnya Tuan Cruile berakibat kepada semua boneka sihirnya, mereka melemah dan sebagian tidak bergerak, "Ini kesempatan kita!" ucapan salah satu prajurit itu di ikuti prajurit lainnya dengan mendekati Tuan Cruile yang sedang melemah.

"Si-Silaaaaaaaaan!" ia mengeluarkan seluruh kekuatannya meskipun harus menahan rasa sakit yang begitu kuat ia rasakan di tubuhnya "Kalian akan membayarnya!" Tuan Cruile tiba-tiba menghilang bersama dengan budaknya, ia menggunakan sihir teleportasi dan pergi entah kemana.

"Dia menghilang!" tatapan Teo dengan sangat tajam diberikan kepada William. Ia tidak bermaksud menyalahkan William, tapi entah kenapa ia merasa William sengaja melepaskan Tuan Cruile begitu saja, padahal ia bisa melumpuhkannya sebelum Tuan Cruile berteleportasi.

"Jenderal! Sekarang bagaimana?" tanya salah satu prajurit

William terdiam sesaat setelah prajurit itu bertanya, senyuman licik terlukis di wajahnya. Lalu, Ia langsung memerintahkan pasukannya untuk memberitahu seluruh prajurit kerajaan yang ada di wilayah kerajaan Lumenia, penjaga perbatasan dan juga ratu tentang kaburnya Tuan Cruile "Meskipun kita sudah memasang penghambat, tapi tetap saja kita tidak bisa remehkan Tuan Cruile. Cepat sampaikan!"

"Sekarang apa yang kita lakukan, Jenderal." Teo tiba-tiba berada dibelakang William dan membuatnya terkejut dengan ucapan Teo sebelumnya.

"Oh kau cepat juga naik ke atas sini."

"Ada jalan pintas. Lupakan itu, jangan buat ini sia-sia William. Apa yang kau rencanakan sebenarnya?"

William menatapnya dan tersenyum kepadanya "Teo, saat ini kita sedang menangkap ular, Sangat sulit, begitu pintar dan juga begitu berbahaya. Tapi apa kau tau? Jika ular sudah tidak berdaya, maka dia akan menyelamatkan dirinya. Menurutmu kemana dia akan pergi?" dengan senyuman, ia bertanya kepada Teo dan membuatnya terdiam.

Bukan berarti ia tidak tahu jawabannya, ia mengerti maksud dari pertanyaan itu "Begitu." jawab Teo dengan singkat.

William berjalan keluar mendahului Teo, di ikuti beberapa prajurit lainnya "Ular itu tidak akan kemana-mana. Meskipun efeknya hanya sesaat 'penghambat', tapi kita masih bisa melacaknya. Ah kau boleh pulang, prajuritku akan mengantar–."

"Aku ikut."

William terdiam menoleh kebalakang "Kenapa? Kau tidak punya urusan lagi dengannya."

"Aku punya. Ada seseorang yang harus aku bawa, sayangnya dia membawa orang itu, karena itu aku ikut. Apa alasan itu cukup?" William terdiam mendengar alasannya. Wajah Teo terlihat begitu datar, tidak ada ekspresi di wajahnya saat mengatakan alasannya. Namun, William bisa merasakan keseriusannya itu, ia tersenyum tipis.

"Begitu. Baiklah, kau boleh ikut." ucap William lalu berjalan lagi keluar dari ruangan itu.

Teo tidak langsung mengikutinya, ia terdiam sesaat sambil terus menatapi William dari belakang, ia menyipitkan matanya lalu memejamkan matanya. ketika ingin pergi menyusul William, ia melihat tangannya dan juga pedang yang ia genggam. Ia mengingat kembali saat-saat itu, sangat jelas, namun tidak bisa ia mengerti. Apa yang terjadi sebenarnya?

***

"Haaah…. Haaah… Haaah…"

"Tu-Tuan Cruile. Kita berada dima–."

"Diamlah! Jangan banyak bicara, ikuti saja aku."

Tuan Cruile dan Karina berteleportasi ke suatu tempat. Karina menatap kesekelilingnya, yang ia lihat hanyalah padang rumput yang begitu luas "Kita akan pergi dari kerajaan ini!"

"A-Apa!?" Karina langsung mencoba melepaskan genggaman Tuan Cruile yang sedari tadi menarik-narik tangannya "Aku tidak ma–."

"Jangan membantah! Apa kau ingin mengkhianati ku!? Kau itu budak ku, jangan membantah!" bentaknya membuat Karina terdiam membisu, tubuhnya bergetar dan air matanya keluar dari ujung matanya. Tuan Cruile melihatnya, ia membuatnya semakin jengkel dengan karina "Berhenti merengek seperti itu! Jika kau ingin selamat, turuti saja perkataan ku! Jika tidak, anjing-anjing kerajaan itu akan mengejar kita." ucapan terdengar begitu kasar. Karena ucapannya itu, Karina langsung terdiam dan berhenti membantah perkataanya.

"Sialan, seharusnya aku tidak meremehkan anak itu. Sialan, sialan, sialan! Harusnya kujatuhkan hukuman mati, dia dan William adalah salah satu ancaman besar, mereka tidak boleh hidup lebih lama lagi! Aku harus beritahu mereka." sudah cukup jauh mereka berjalan dari tempat mereka berteleportasi, akhirnya mereka melihat 5 orang dengan jubah berwarna hitam menutupi seluruh tubuhnya dan juga menggunakan topeng. Di jubah mereka, terlihat lambang berwarna merah dengan sabit yang dililit ular. Mereka menghampiri Tuan Cruile "Kau, kepala keluarga Cruile? Apa yang terjadi padamu?"

"Aku ketahuan. Dengarkan ini, Selain anjing dari kerajaan itu, ada satu orang lagi yang perlu di waspadai! Dia sangat berbahaya, kemampuannya melebihi William. Beritahu dia!" darah di perunya semakin banyak yang keluar, ia dengan terburu-buru memberitahu mereka seakan ia tidak memiliki banyak waktu lagi.

Karena pertanyaannya yang terburu-buru, salah satu dari mereka bertanya lagi "Tu-Tunggu, Tenanglah, siapa orang itu?"

"Pengawal keluarga Blouse yang baru, dia berbahaya, beritahu dia! Lalu ini." Tuan Cruil mengambil sebuah buku kecil dari penyimpanan sihirnya "Ini informasi yang kalian butuhkan, cepat pergi."

"Buku ini…" Mereka menatap satu sama lain, buku yang Tuan Cruile berikan, merupakan buku yang berisi rahasia kerajaan dan sihir-sihir kuno yang hanya diketahui oleh keturuan asli bangsawan Lumenia. Jika buku itu jatuh ketangan yang salah, maka sesuatu yang luar biasa buruk jatuh akan menimpa kerajaan Lumenia, bahkan bisa mengakibatkan runtuhnya kerajaan Lumenia.

"Cepat perg–."

*Bang!*

Punggungnya seketika memiliki lubang, darah keluar dari lubang itu. Orang yang membuat lubang itu, dengan ekspresi datarnya ia mendekati Tuan Cruile "Lepaskan budak itu." ucapnya sambil terus berjalan mendekati Tuan Cruile.

"Ha-Hahahaha. Sudah kuduga kau akan tertarik dengan budak ku, pengawal keluarga Blouse." ia sepertinya sengaja memanggil Teo dengan sebutan pengawal. Karena memanggilnya dengan sebutan pengawal, 5 orang di belakangnya mengeluarkan suara kecil seolah tidak percaya kalau dia ada disini.

*Bang!*

"Aaaaaaagh!" teriakan Tuan Cruile menandakan tembakan yang tepat mengenai tubuhnya, lebih tepatnya bahu kanannya "Si-Sialan kau! Ghaaaaaaaaaaaaaaa!"

Ia mengeluarkan seluruh energi sihirnya, meskipun sebenarnnya ia sudah kehabisan banyak energi sihir di pertarungan sebelumnya "Kau akan ku bunuh!" disaat yang sama dengan ucapannya, begitu banyak lingkaran sihir yang bermunculan di depan Teo sampai membuat Teo mundur beberapa langkah.

"Oh tidak, jangan lagi." ucapannya terdengar sudah muak dengan apa yang ia hadapi. Dengan adanya kata 'lagi' menandakan kalau ia akan berhadapan dengan lawan sebelumnya, ya, Boneka sihir.

Jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya. Jika ia melawan boneka-boneka itu, mungkin ia akan benar-benar tewas. Dengan senyum yang melebar, Tuan Cruile memerintahkan boneka sihirnya untuk menyerangnya.

"Flame spear!"

*Boom!*

Tombak api yang jumlahnya sama dengan boneka itu melesat dari belakang Teo dan menancap pada boneka sihir itu dan meledakannya. Saat menoleh ke belekang, ia melihat William dan lingkaran sihir yang perlajan menutup di belakangnya "Apa sudah selesai?" tanya Teo kepadanya.

"Begitulah, kita sudah tahu dimana. Walaupun–."

"Sialaaaaaan! Dasar anjing kerajaan, kalian akan mati disini! Kalian, cepat serang dia!" 4 orang yang ada di belakang mengeluarkan sihir, sementar satu dari mereka lari membawa buku yang sebelumnya diberikan oleh Tuan Cruile.

*Bang!*

*Whooosh!*

4 orang tertusuk tombak api, orang yang melarikan diri di tembak tepat di tubuhnya. Tanpa rasa takut, Teo berjalan mendekati Tuan Cruile, "K-Kau! Apa yang ingin kau lakukan!? Menjauh!"

"Tuan Cruile, karena kita belum lama bertemu, mungkin saya akan memberitahu siapa saya sebenarnya." Teo tersenyum tipis setelah berkata seperti itu "Saya adalah seorang prajurit, bukan dari kerajaan ini. Namun dari negeri nan jauh di tenggara, kedatangan saya kemari karena diberi tugas khusus." seiiring ucapan Teo di ucapkan, Tuan Cruile semakin menjauh dari Teo. Nafasnya mulai tidak beraturan, keseimbangan tubuhnya hilang sampai membuatnya terjatuh karena ia sudah kehilangan begitu banyak darah dari tubuhnya "Tugas saya adalah membawa mereka kembali yang menghilang di kerajaan ini. Karena itu, Tuan Cruile. Sebagai seorang prajurit, saya akan memenuhi tugas saya dan…." Teo memegang tangan Karina, tatapannya menjadi tajam, senyum yang ia lukis di wajahnya pun menghilang. "membawanya kembali, ke negeri saya! … Dengan begini, Saya masih bisa berharap untuk yang lainnya." saat pandangannya teralih kepada Karina, tatapannya berubah menjadi hangat, senyuman pun kembali ia lukiskan di wajahnya, ia berkata kepada Karina "Anda akan baik-baik saja, Karina."

Melihat Teo tersenyum, Karina tidak dapat menahan air matanya "Tidak perlu ditahan, Karina." ucapan Teo itu membuatnya langsung mengeluarkan air matanya. Penantian yang tidak sia-sia dilakukannya, penyelamatnya di dunia antah berantah telah datang untuk membawanya kembali.

Teo tidak memiliki urusan lagi dengan Tuan Cruile. Dengan menggenggam tangan Karina, ia berjalan menjauh dari Tuan Cruile yang sudah tidak mampu berdiri lagi, ia berhenti di samping William "Tugas ku sudah selesai, sekarang ter… serah… kau-." Teo tiba-tiba langsung pingsan.

"Teo!"

"Tenang saja, dia hanya kehabisan tenaga. Dia akan baik-baik saja." ucap William yang cukup untuk menenangkan Karina. Sesaat setelah Teo pingsan, pasukan yang William bawa pun datang dari dalam hutan yang tidak jauh dari tempatnya sekarang "Bagaimana?"

"Jenderal, anggota organisasi gelap yang ada di dalam hutan sudah di tangkap, mereka akan naik kereta kuda di sisi lain hutan." ucap prajurit yang sedang berlutut di depannya.

"Begitu." William terdiam sesaat sambil melihat Tuan Cruile yang sudah tidak berdaya "Walaupun begitu, kita masih belum dapat menangkap ketuanya ya."

"Benar, Jenderal. Salah satu dari mereka berkata kalau markas ini bukanlah satu-satunya di wilayah kerajaan."

"Aku tahu itu." William terdiam kembali, lalu ia berjalan mendekati Tuan Cruile yang meringkuk di atas tanah "Hei, Apa yang kalian rencanakan?"

"Ha- Hahaha… Untungnya apa jika aku memberitahu kalian? Pada akhirnya aku akan mati, kan?"

"Kau bisa memulainya dari awal."

"Jangan bercanda, Jenderal! Tujuanku menjadi bangsawan di kerajaan Lumenia, sedikit lagi akan tercapai. Lihat saja, Jenderal."

William langsung mengerutkan keningnya sesaat setelah mendengarnya perkataanya "Heeeh… Itu informasi yang mengejutkan. Dari perkataanmu itu berarti kau bukanlah berasal dari Lumenia, lalu bagaimana kau bisa menjadi bangsawan yang memiliki wilayah disini?"

Dengan wajah yang menahan rasa sakit, Tuam Cruile hanya terdiam dan menundukan kepalanya "Kalian akan hancur… Ingat itu, Jenderal." ucapnya pelan, namun dapat di dengar oleh William.

Tidak membantah perkataanya, William hanya terdiam, lalu ia berdiri sambil terus menatapi Tuan Cruile. Disaat-saat yang tenang itu, William tiba-tiba tersenyum lebar, ia mulai tertawa dan menutupi setengah wajahnya dengan tangan "Begitu! Begitu! Jelas sekali akan seperti itu! Hahahahahahaha… Aku tidak tau apa yang kalian rencanakan, tapi aku tau akan ada sesuatu yang besar yang akan terjadi, benarkan? Tuan Cruile." sosoknya yang tenang tiba-tiba berubah, beberapa prajurit yang melihatnya pun sampai dibuat mundur.

"Terima kasih atas kerja kerasmu, Tuan Cruile." William mengeluarkan tombak apinya, ia pun memegang dan mengarahkannya kepada Tuan Cruile "Selamat tinggal~."

***

2 Hari kemudian.

Pagi hari, William menetapkan keamanan kerajaan semakin di perketat, di berlakukannya jam malam, dan pemeriksaan setiap orang yang keluar masuk Desa sampai Wilayah bangsawan, keputusan ini diambil karena informasi yang ia dapat semalam. Lalu, Wilayah bangsawan Cruile yang berada di timur diambil alih oleh kerajaan dan bangsawan Cruile harus di usir dari kerajaan Lumenia karena kasus itu. Yang berarti Luis harus pergi dari kerajaan Lumenia dan tinggal bersama pamannya di benua utama.

Karena kejadian itu juga, bangsawan dipaksa membiarkan kerajaan untuk menyelidiki kehidupan sehari-hari, orang yang berhubungan dengan mereka dan tentunya pekerjaan mereka. Meskipun, ada beberapa bangsawan yang sedikit keberatan, tapi dengan masalah dan perihal yang ada, mereka di buat menuruti perintah kerajaan dan tidak diperbolehkan untuk protes.

"Menurutmu apa yang akan mereka lakukan, William?" tanya Ratu yang menanggapi kembali informasi yang ia dapatkan dari William 2 hari yang lalu

"Ratu, maafkan saya. Tapi saya masih belum menemukan kejelasan tentang ini, tetapi saya bisa menduga sesuatu dari apa yang Dark sychte perbuat selama ini." jawab William yang berlutut dihadapan sang Ratu.

"Apa itu?"

"Kemungkinan mereka akan melakukannya lebih terang-terangan dan melakukan dengan skala yang lebih besar. Dengan kata lain, menyerang kerajaan secara langsung. Mengingat sebelumnya mereka sudah di aliri dana oleh Tuan Cruile dan juga jumlah yang cukup banyak. Tidak dapat di pungkiri kalau mereka akan menyerang kerajaan. Maaf jika saya berkata seperti ini, parahnya ada kemungkinan mereka sudah masuk kedalam wilayah Ibukota." perkataanya membuat Ratu menghela nafasnya, ia memijat pelan keningnya. Tentu masalah ini benar-benar berat untuknya, ia perlu melakukan sesuatu untuk kerajaannya. Jika tidak, ia akan gagal sebagai Ratu.

"Jenderal, apa perintah ku sudah di laksanakan?"

"Iya, Ratu. Saya sudah memerintahkan prajurit kita untuk memperketat semua wilayah, para bangsawan juga sudah di beritahu akan hal ini. Prajurit kita juga sudah siap untuk hal terburuknya, Ratu."

Ratu memejamkan matanya dan berkata "Kalau begitu, baguslah. Lakukan itu selama 2 minggu, lalu teruskan pencarian organisasi gelap itu."

"Baik, yang mulia."

Ratu lagi-lagi menghela nafasnya, lalu ia pun melihat buku milik Tuan Cruile yang ingin di berikan kepada orang dari organisasi gelap "Tidak kusangka dia ingin mencuri sihir kuno ini. Jika saja ini jatuh ke tangan musuh, mungkin kita akan tamat."

"Apa itu sangat berbahaya?"

"Tentu saja, sangat berbahaya. Bahkan aku tidak sanggup membayangkannya, karena itu leluhur kami tidak pernah memperbolehkan menggunakan sihir kuno ini." Ratu terdiam sesaat sambil terus melihat ke arah buku yang ditaruh di sebelahnya "Oh iya, kau bilang pengawal Blouse itu ikut membantumu kan? Kenapa?"

"Ah, benar yang mulia. Dia bilang, ada seseorang yang harus ia bawa kembali dan Tuan Cruile membawanya saat ia kabur dari kami menuju markas organsisasi gelap. Karena itu Saya membiarkannya untuk ikut, sepertinya dia tidak percaya dengan kami."

"Begitu, lalu bagaimana keadaanya sekarang?"

"Saat ini, Teo sedang berisitirahat di kediaman Blouse di Ibukota. Ia sepertinya menggunakan terlalu banyak energi untuk pedang sihirnya, mungkin."

"Pesang sihir? Miliknya?" Ratu terdengar sedikit tidak percaya Teo memiliki pedang sihir. Bukan berarti meremehkannya, tapi seorang rakyat biasa memiliki pedang sihir adalah bukan hal yang biasa. Bukan hanya dibutuhkan energi sihir yang banyak, tapi harga untuk bahannya pun sulit di dapatkan dan juga mahal jika dibeli dari pedagang kota.

"Ya, Pedang sihir itu diberikan Tuannya, Celica de Blouse."

"Oh begitu. Lalu, apa maksudmu mungkin?" tanya Ratu lagi karena William terdengar ragu saat menjawab pertaanya.

"Maaf atas keraguan saya, Ratu. Karena, kemungkinan ada penyebab lain yang membuatnya kelelahan."

"Oh, apa itu?"

William terdiam sesaat, ketika ditanya lagi oleh Ratu. Meskipun ia merasa kurang yakin, namun ia tahu apa yang di alami oleh Teo pada malam itu. Karena tidak ingin Ratunya kecewa, ia menunduk di hadapannya dan menjawab pertanyaanya itu.

To be continue

Next chapter