Semenjak kejadian di mana Lily memergoki Angkasa, entah mengapa Lily merasa perhatian yang Angkasa berikan padanya menjadi lebih banyak berkali-kali lipat. Contoh hal paling kecil, jika biasanya Angkasa abai memberi kabar Lily di tengah kesibukannya, sekarang Angkasa selalu memberi Lily kabar di sela kesibukannya.
Walaupun dengan itu bukan berarti Lily bisa langsung melupakan apa yang terjadi sebelumnya. Lily masih ingat dengan sangat jelas, bahkan luka yang seharusnya mulai tertutup kini mulai kembali terbuka. Lily sampai bertanya pada dirinya sendiri, sebenarnya apakah yang menyebabkan Lily begitu di benci?
Apa karena Lily belum sukses? Sehingga Lily tidak pantas bersanding dengan Angkasa yang merupakan seorang pemilik perusahaan besar? Atau karena masa lalu Lily? Ah, mungkin keduanya.
"Loh Ly." Lily tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara Bagas-ayah sambungnya datang bersamaan dengan suara langkah kakinya.
"Kenapa Yah?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com