Rena mengetuk pintu ruangan Doni, sungguh sangat sulit menghindari sepupunya itu. Jika bukan untuk mengurus pembatalan pengunduran diri Rena juga tidak mau datang ke tempat ini.
Tak lama Rena mendengar ada seseorang yang memberi izin masuk, Rena segera membuka pintunya. Lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan, mendekat pada Doni-sepupu sekaligus atasannya.
"Siang Pak." Perasaan Rena saja atau Doni memang gelagapan langsung membereskan semua pekerjaannya.
"Makan siang yuk Ren." Ajak Doni, lantas hal itu membuat Rena kebingungan setengah mati. Doni tak memberi Rena kesempatan untuk membantah atau menolak. Doni menariknya pergi keluar begitu saja sampai di dalam mobil.
Aish, katakan saja Rena yang tidak mampu melawan ataupun pasrah ketika Doni menyeretnya pergi begitu saja. Tapi setelah mobil Doni melaju dan membelah jalanan ibukota yang ramai, barulah Rena tersadar.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com