Angkasa mengetuk pintu rumah yang halamannya tampak tidak terawat ini. Angkasa harus mencari tahu hal yang sebenarnya Sindi rencanakan dengan menuduhnya telah menghamilinya.
Angkasa masih tidak habis pikir, dulu. Dulu sekali. Saat Angkasa menjelaskan pada Sindi mengapa ia sangat menyukai Lily, Sindi tampak sangat paham dan tersenyum. Angkasa kira Sindi tidak lagi mendekatinya, tidak lagi mengejar-ngejarnya. Tapi lihat, sekarang Angkasa di jebak. Semua orang menunjukkan jari telunjuk mereka pada Angkasa pada hal yang sama sekali tidak Angkasa lakukan.
Angkasa semakin mengetuk pintu itu dengan keras. Hampir mirip gebrakan dari pada ketukan. Angkasa benar-benar ingin mendobrak pintu rumah ini. Angkasa kalut, hari ini Lily tidak datang ke sekolah. Semua teman-temannya mendiamkannya, tidak ada yang memberitahu Angkasa bagaimana kondisi Lily. Angkasa tidak bisa membiarkan semua ini terus berjalan ke arah yang salah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com