Tangan Lily sibuk mencoret-coret bagian belakang bukunya. Otaknya berkelana ke sana-kemari mencari-cari alasan mengapa Sindi tiba-tiba mengumumkan berhenti dari dunia hiburan. Tentu saja, jawabannya tidak ada di otak Lily.
Telinga Lily-pun seakan tuli dengan penjelasan guru yang sedang menerangkan materi di depan kelas. Sesekali tangan Lily menyisir rambutnya ke belakang karena terasa menggelitiki wajahnya.
Tidak! Lily tidak sedekat itu untuk mengkhawatirkan Sindi. Hanya saja gadis itu pasti sedang sendirian, kakaknya sedang berada di Korea dan kedua orang tuanya? Sibuk.
Kriiing!
Lily tersadar dari lamunannya ketika Rena menyenggol bahunya, bersamaan dengan bel yang berbunyi. Lantas Lily segera memasukkan buku dan alat tulisnya ke dalam tas.
"Kamu mau ke cafe Sindi lagi Ly?" Tanya Angkasa pada Lily, jujur akhir-akhir ini mereka jarang menghabiskan waktu bersama setelah jam sekolah usai.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com