Kirana berhenti di depan pintu, ia menarik nafas dalam-dalam dan mencoba untuk setenang mungkin. Senyum lembut terlukis di wajahnya, mencoba untuk kuat dan tegar di depan warga desa. Kirana mulai membuka pintu perlahan, matanya menatap para warga desa yang sudah duduk menantinya.
Gadis itu berjalan anggun dengan penuh keteduhan, senyum, wajah tegak, sanggulan dan tusuk konde menghiasi, ditambah lagi dengan busana yang ia kenakan. Kirana benar-benar terlihat cantik, auranya terpancar kuat bagai seorang Dewi angin yang turun ke bumi.
Semua orang terdiam, mereka terpana akan kecantikan dan kharisma Kirana yang sangat jauh berbeda dari biasanya. Sundari menatap Kirana dengan mulut yang mengaga, ia sama sekali wanita yang dijulukinya galak ternyata adalah seorang Dewi yang cantik.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com