webnovel

Kemurkaan

Kirana mengepalkan tangannya, menatap tajam pada pria yang sedang tertawa lantang di hadapannya. Bisa dibilang kalau Senopati Lawe adalah monster dari istana, kekejiannya banyak sekali meneror musuh juga masyarakat, ia juga tak segan akan mencabik-cabik siapapun yang dihadapinya.

Hari ini mungkin akan menjadi hari yang buruk bagi para pejuang, Kirana, Kalima, serta beberapa anak buahnya. Ingin pergi melarikan diri, tetapi posisinya sekarang sudah seperti seekor kelinci yang sudah terjebak dalam kendang harimau.

"Kau hanya menginginkan aku kan?" Kirana pun mulai angkat bicara. "Kalau begitu aku memiliki satu permintaan sebelum kita bertarung" ucap Kirana tegas kemudian berdiri tegak tanpa gentar.

"Tidak..." Kalima terhenti ketika melihat tangan Kirana menahannya untuk tidak berbicara.

"Baiklah, aku anggap itu adalah permintaan terakhirmu. Katakan... Apa permintaanmu?" tanya Senopati Lawe, bibirnya menyeringai, sambil mengelus brewoknya. Benar-benar terlihat mengerikan.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป