Setelah melihat sebuah keharuan ini, aku lantas mendekati Ayssa dan dan membantunya untuk bangun.
Kutanyakan perihal apa pun padanya. Tentang apakah dia baik-baik saja hari tadi atau mungkin, apa mereka telah menyakitinya atau tidak.
Dan menurut Ayssa, untung saja ada Rizwan. Dia selalu berusaha menyelamatkan dirinya dari tamparan atau pukulan yang ditujukan oleh Dini.
Jujur. Baru kali ini aku menemukan seorang wanita yang memiliki hati seperti Dini.
Kalau kita ambil sederhananya saja, atas dasar apa dia telah melakukan semuanya kepada kami? Bukankah benar kata Ayssa kalau Dini hanyalah orang lain dari permasalahan aku?
Lalu kenapa dia yang justru membuat permasalahan ini semakin rumit?
"Sebaiknya, kita harus segera pergi dari sini." ujar Ayssa.
Aku mengangguk dan melangkah dari sini tanpa sama sekali aku ingat, Hamzah sudah berada di belakangku atau tidak.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com