Hembusan angin malam yang dingin seketika menyelimuti kami dengan selimut duri yang tentunya menusuk hati dan jantung.
Sebuah irama beraliran syahdu senantiasa menghantui bayang-bayang hingga tirai-tirai jendela pun kembang-kempis tak karuan.
Andai kamu juga tahu tentang kenapa aku bisa berusaha tegar walau rasa sakit yang menghadang.
Kepahitan begitu membuatku semakin jatuh hingga tak tahu bagaimana cara melangkah lagi. Semuanya sudah sirna dan pupus. Harapan yang sejak lama aku bangun dan berusaha untuk memperbaikinya, aku dengan susah payah harus menutup semua lembaran itu demi mengikhlaskan sebuah kebahagiaan.
Tak ada yang bisa kita lakukan lagi selain ujaran Hamzah yang membuatku sakit dan perih tak berdaya.
Langkah begitu lunglai.
Rintihan tangis dalam hati mungkin juga terdengar oleh seisi bumi.
Dia dengan sakitnya mengatakan hal itu sambil duduk di hadapanku. Tangannya memegang erat sambil terus menatap mata tapi aku tak pernah berani untuk menatapnya balik.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com