Hari ini, adalah salah satu hari yang berat ketika aku melewatinya. Perlu kesabaran dan kekuatan yang penuh, untukku menghadapi semua kesakitan ini.
Tatkala mentari kembali menyinari sebuah senyuman yang biasa diperlihatkan orang-orang, kali ini aku harus mau tak mau merekahkan senyum untuk sebuah keputusan yang akan aku katakan semua pada orang.
Akan ada Hamzah, Ayssa, Rizwan dan Rangga yang turut mendengar keputusanku ini. Tak terkecuali Anisa.
Akupun akan turut membawanya kemari.
Semalaman aku sulit sekali tidur nyenyak. Dalam pikiranku ini, hatiku terus saja berkecamuk perihal kejadian esok nanti akan berlanjut seperti apa.
Tak pernah berniat untuk melukai hati manapun. Walau aku tahu, dalam dua opsi itu -egois atau melepas, pasti menimbulkan hati yang patah.
Semalam suntuk aku terus saja memperhatikan sosok manis Hamzah yang tertidur lelap di ranjang kasurnya. Aku begitu heran kenapa kisah kita selalu berjalan dengan liku-liku yang tajam.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com