webnovel

Menguak Kisah Kelam

"Iya ada apa?" seorang pria bertubuh kurus menyapa kami dengan ramah sekali.

"Maaf saya mau bertanya." ujar Hamzah, "kalau rumahnya akang, itu di mana ya?"

"Oh akang?"

Kami berdua mengangguk bersamaan.

"Itu saya sendiri, mas."

Aku memandang Hamzah dengan penuh kebahagiaan.

"Alhamdulillah. Saya bertanya pada orang yang tepat." jawab Hamzah.

"Ya sudah. Ayo mas, mbak. Kita masuk dulu. Bicaranya di dalam saja."

Aku dan Hamzah mengiyakan ucapan pria yang selalu disebut akang oleh Amzar itu.

Opsi pertama tentang sikap akang ini menurut Amzar, memang benar adanya. Dia pria yang sopan dan baik sekali. Meskipun 'maaf', kehidupannya sederhana tapi bagi akang, semua itu bukanlah menjadi penghalang untuk terus berbuat baik pada siapapun.

"Maaf sebenarnya. Mas dan mbak ini siapa?" akang mulai membuka suara.

"Perkenalkan. Saya Hamzah dan ini," dia melirik ke arahku, "Reine. Dia istri saya."

"Oh, iya." akang menerima jabatan tangan dari Hamzah.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป