"Rein, bagaimana kakak ketika bersamamu?" tanya Ayssa sembari memainkan Merpati milikku di kamar.
"Alhamdulillah, baik-baik saja ay."
"Apa dia masih tak mengenalmu?"
"Sepertinya begitu."
"Mungkin masih perlu waktu. Kamu harus sabar, ya. Yakinlah. Nanti kakak pasti akan sembuh lagi."
Aku tersenyum. "Aamiin."
Ayssa menyimpan Merpati itu kemudian menghampiriku, "Kamu kenapa?" tanyanya dengan tempo suara yang berbeda.
Aku memandangnya sekilas, "tak apa."
"Kamu sedang tak baik-baik saja." Dia memegang daguku, "aku tahu, Rein. Katakan padaku ada apa?"
Aku menarik napas dalam-dalam, "aku takut, Ayssa."
"Takut kenapa?"
"Aku takut kalau Hamzah benar-benar kecewa kepadaku."
"Jadi kamu memikirkan itu?"
Aku mengangguk.
"Dengar, Reine." Ayssa mengambil kursi di belakangnya kemudian duduk, "kakak tak akan pernah bersikap seperti itu. Dia pria pemaaf. Aku yakin sikapnya nanti kepadamu pasti akan biasa lagi seperti semula."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com