Satu tahun kemudian...
Gue mengedarkan mata, menyapu seluruh pandangan. Tangan kiri gue memegang sebuah koper berukuran sedang, sedangkan tangan kanan gue memegang sebuah tote bag dengan gambar monas.
Senyum gue mengembang. Melihat orang orang sibuk berjalan mendahului gue.
"Halo lagi Melbourne!" ucap gue ceria kepada kota yang pernah gue kunjungi ini.
Sebenarnya gue bukan berada di kota. Tapi masih di bandara. Bangunan besar dan luas ini. Dengan suara pengumuman yang terus terdengar setidaknya dalam 3 menit sekali.
Iya, sudah satu tahun sejak gue memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sesuai rencana sebelumnya juga, tabungan gue hanya cukup untuk 17 hari di Melbourne. Melihat kondisi Peter yang kian membaik juga, gue memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Tentu saja gue harus bekerja bukan.
Hidup tanpa cinta memang suram.
Tapi cinta tak bisa menghidupi manusia. Gue tetap butuh uang untuk hidup.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com