Tempat tujuan gue selesai kelas adalah di toko es krim.
Gue duduk manis di depan Pete. Dia pakai dalaman kaos putih dengan dilapis kemeja merah kotak kotak.
Gue terkekeh pelan. Memecah keheningan di antara kami.
"Ga usah gitu juga kali liatinnya," ucap gue sambil terkekeh, walaupun dalam hati gue juga ngerasa sakit.
"Kenapa?" jawab Pete singkat.
Kening gue mengkerut sedikit. "Ya.. y-ya, gapapa sih."
"Berangkat jam berapa?" tanya gue, penasaran.
"Masih lama, nanti jam 5 sore," jawab Pete seadanya.
Pete menghela napas pelan sejenak. Dia lalu menatap dua mangkok es krim di meja kami yang sudah mulai mencair sedikit karena belum disentuh sama sekali.
Dia tersenyum kecil. Menyendok satu es krim coklat itu, lalu disodorkannya ke gue.
Pete bergumam pelan sambil menaikkan kedua alisnya. Mengodekan gue untuk membuka mulut.
Gue hanya diam menatap lucu sendok es krim itu. Lalu gue membuka mulut lebar lebar.
"Enak?" tanya Pete.
"Ungh!" angguk gue.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com