webnovel

Bukit

Selamat membaca

°•°•°

Lepasan helm di kepalaku --- bukan aku yang melepas --- serasi dengan deru mesin motor yang baru saja mati. Senyuman yang sudah lama kunanti itu melebar saat kedua pasang mata kami bertemu. Tangannya terulur mengelus puncak kepalaku. Merapikan rambut hitamku yang kini berterbangan akibat hembusan angin.

Aku tersenyum kecil, masih fokus menatapnya dengan napas yang tak teratur. Aku gugup.

"Ayok ke atas." katanya pelan. Tangannya yang lain bergerak menggandeng tangan kiriku.

Aku yang sebelumnya sudah menganggukkan kepala, sekarang mengikuti ke mana kaki itu melangkah pergi.

Ternyata tak terlalu banyak perubahan di tempat yang masih kukenang ini. Yakni tempat parkir tadi. Parkiran di bagian bawah bukit itu nampak penuh. Tapi aku tak tahu bagian di atas sana, puncak bukit apakah sama ramainya dengan tempat parkir itu atau tidak.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter