webnovel

Part 29

I am the type of person who notices everything but stays quite. Train your mind to stay calm in every situation. ~ James

Tok! Tok! Tok! Tok!

"Charlie Buka pintunya!"

Lucas pun mencoba membuka pintu kamar Charlie namun kamarnya ternyata di kunci.

"Aarrggghh aku menyerah." Kata Lucas sambil meninggalkan kamar Charlie. Kemudian pergi ke ruangan di tempat para anggotanya berkumpul.

"John ini gila! Mau sampai kapan begini terus?! Kemarin James kabur dan ditangkap polisi gara gara memukuli orang sampai babak belur!! Lalu apa selanjutnya?!?!"

"Jangan tanya aku seolah olah aku adalah dokternya!" Kata John sambil mengacak acak rambut gondrongnya.

"Masalahnya sudah berhari hari mereka seperti orang gila. Kepribadian mereka berubah ubah. Kadang mereka tertawa tanpa sebab, seperti psikopat, marah tanpa sebab, brutal, dan kadang menjadi seperti patung! Tak ada dokter yang bisa menyembuhkan mereka. DNA mereka juga berubah dan aneh, Kadang mereka juga bersikap seperti seolah olah telah menghisap narkoba, terkadang seperti orang mabuk. Tidak ada satu pun yang tahu cara menyembuhkan mereka. Terlebih lagi Charlie dan James sering seperti seorang psikopat, dan Draco lebih sering menjadi patung!" Kata Tom

"Seharusnya kita tak membiarkan mereka menjalankan misi mereka sendirian. Kejadian kejadian tak terduga selalu terjadi." Kata Arthur

"Kalian ingat kapal pesiar yang mereka tumpangi. Kapal tersebut menabrak batu es besar, pecah menjadi dua dan tenggelam. Nyaris semua awak kapal ikut mati. Kalau kau kenal Cedric Carter salah satu agent dari Inggris, dia juga berada di kapal pesiar yang sama. Tujuannya adalah memburu Tristan dan Peter. Dia adalah satu satunya agent yang selamat dari tenggelamnya kapal tersebut. Dia ditemukan dengan berbagai luka di tubuhnya." Kata Robert menjelaskan dan menyerahkan file tentang kapal pesiar yang karam.

"Sepertinya ada penghuni baru selain The Black Hawk. Kecelakaan kapal itu disengaja. Beberapa mesin di kapal dirusak, dan sebelum menabrak batu es besar, sebelumnya terjadi penembakan pada awak awak kapal." Kata Robert lagi.

"Bagaimana dengan Tristan dan Peter?" Tanya Tom

"Mereka tewas tertembak. Beberapa korban ditemukan tertembak mati, beberapa mati tenggelam akibat kecelakaan kapal dan sisanya mati kedinginan karena terjatuh ke laut .James, Charlie dan Draco sudah pergi menaiki perahu kecil sebelum kapalnya pecah. Aku rasa salah satu dari mereka harusnya mengetahui sesuatu tentang ini. Tapi jika aku menanyakan semua ini pada mereka aku rasa semua akan sia sia. Lagipula kondisi mereka sangat tidak meyakinkan."

"Lucas?" Panggil Luke

"Ya?"

"Bukannya dulu, kau adalah ilmuan obat obatan?" Tanya Luke

"Ya tentu saja." Jawab Lucas

"Kau bisa menyembuhkan mereka?" Tanya Luke

"Tidak. Cairan cairan di tubuh mereka terdiri dari beberapa zat berbahaya dan aku juga belum pernah melihat kasus ini sebelumnya. Jika aku bahkan tak bisa menemukan semua jenis cairan di tubuh mereka. Bagaimana aku bisa menyembuhkan mereka. Apalagi tidak mungkin aku akan mencoba berbagai obat ke dalam tubuh mereka. Mereka bukan tikus percobaan. Terlalu beresiko,apalagi obat obatan yang digunakan bukan obat obatan biasa. Beberapa obat dapat menimbukan efek samping padda mereka. Ditambah lagi aku sudah bukan lagi ilmuan obat obatan." Jelas Lucas

"Ya, Lucas benar kita tak bisa sembarangan mengobati mereka." Kata Robert

"Jadi kita harus bagaimana?" Tanya Luke

"Entahlah, pesanku hanya cukup menjaga, dan mengawasi mereka saja. Untuk saat ini." Jawab John

"Aku berharap mereka benar benar pulih, aku sungguh merindukan mereka. Charlie dan Draco sudah seperti adikku sendiri." Ujar Luke

"Ya, kau benar. Aku merindukan mereka. Kita sudah seperti keluarga disini." Ucap Tom

"Aku bahkan sudah seperti punya belasan anak disini." Ucap John

Semua orang pun langsung tertawa.

"Mau bagaimana lagi? Meski usia kalian sudah dewasa terkadang masih saja seperti anak anak. Bahkan usia Vincent pun seperti lebih muda daripada Draco. Dia seperti anak yang berumur 7 tahun."

"Bhahahahahahahahahahahaha."

"Sialan." Kata Vincent sedikit kesal namun dia tetap tertawa.

"Aku benar benar merindukan keluarga kita utuh seperti dulu lagi."

"Ya, kita hanya bisa berharap yang terbaik untuk mereka." Ucap Arthur

***

"JOHN!!! DRACO HILANG!!!" Kata Robert sambil berlari menghampiri John

"APA!?!?!" Kata John,Tom dan Lucas bersamaan.

"Jendela kamarnya pecah!! Cakaran binatang buas ada dimana mana. Bahkan pakaian Draco robek. Kamarnya hancur berantakan!!!"

"Perintahkan anak buahku mencari dia!"

"Baiklah." Kata Robert langsung pergi.

"Masalah selalu saja timbul." Ucap John sambil memegang keningnya.

"Tom?" Panggil Lucas

"Ya?"

"Kau kelihatan Ray akhir akhir ini?" Tanya Lucas

"Entahlah, dia tidak memunculkan batang hidungnya sejak kita menyelamatkan James, Charlie, dan Draco." Jawab Tom

"Apa Ray pernah mengatakan sesuatu yang penting padamu?" Tanya Lucas lagi

"Sesuatu seperti apa?" Tanya Tom

"Entahlah sebelum dia pergi menghilang? Mungkin dia menyampaikan sesuatu atau pesan padamu sebelum kau pergi. Kau kan paling dekat dengan Ray." Kata Lucas

"Dia tak mengatakan sesuatu yang penting. Namun sebelum kita menyelamatkan James. Charlie dan Draco dia mengatakan sesuatu yang aneh padaku. Lebih tepatnya, gurauan anehnya. Tapi aku masih belum tahu jika apa yang dikatakannya gurauan atau bukan karena yang dikatakannya sangat tak masuk akal." Jawab Tom

"Aneh seperti apa maksudmu?" Tanya John

"Dia bilang kalau dia sering bermimpi buruk, dia juga mengatakan terkadang dia tak merasa seperti dirinya sendiri, dia juga mengatakan terkadang dirinya seperti diambil alih seperti dikendalikan. Dia bilang dia bermimpi membunuh penduduk sipil dengan mencabik cabiknya. Kemudian memakannya dan keesokan harinya ketika ia bangun ia sudah pebuh darah, tak memakai apa apa lagi, pakaiannya sobek, dan kamarnya berantakan."

"Apa ada bekas cakaran di kamarnya?" Tanya Lucas

"Oh ya dia juga bilang itu. Bekas cakarannya juga terkadang besar seperti ukuran singa dan kadang lebih besar daripada cakaran beruang."

"Sial!!! Apakah mungkin?" Tanya Lucas pada dirinya sendiri.

"Apanya yang kau pikirkan?" Tanya John

"Kau ingat saat perawat yang menyuntik Ray?"

"Perawat palsu yang menyuntikkan racun itu?" Tanya Tom

"Kau tahu sebenarnya saat aku lupa meminta diagnosa Ray. Kemudian beberapa hari yang lalu aku meminta diagnosanya pada dokter. Dokternya mengatakan Ray sering berperilaku aneh, berkepribadian ganda, dan terkadang tertawa sendiri selama beberapa hari. Entah kenapa lama lama dia menjadi normal kembali. Apakah mungkin perawat itu ada hubungannya dengan kasus James, Charlie, dan Draco? Karena saat aku meminta DNA Ray pada dokter kemarin. DNA nya berubah. Namun Ray pulih lebih cepat daripada James, Charlie, dan Draco."

"Bagaimana kau bisa tahu soal itu?" Tanya Tom

"Kita tak pernah mengunjungi Ray saat dia sudah terkena suntikan itu kan? Ya memang benar di suntikan itu ada beberapa racun berbahaya. Namun beberapa campuran cairan di suntikan tersebut tidak bisa dikeluarkan dari dalam tubuh Ray saat itu. Dokter dokter pun juga belum tahu isi sebagin cairan dari suntikan itu. Masalahnya penyakit mereka mirip." Kata Lucas

"Tak pernah sedikit pun aku berpikir seperti itu." Kata John

"Panggil Robert suruh dia pakaikan GPS ke DNA Charlie dan James."

"Baiklah." Kata Tom sambil berlalu pergi.

***

"Hahahahahahahahaha." Tawa James

"Tom aku sudah tak tahan mereka membuatku merinding. Lebih baik Vincent yang menggantikan aku." Kata Lucas lalu pergi.

"Aku selalu menatap bagian kepala orang tua itu berkali kali. Aku selalu berkata berikan pisaumu padaku. Berikan pisau sialanmu! Itu terlihat dari mataku dan menuju tembus di belakang kepalanya. Sampai saat itu aku tak berpikir lagi. Aku ragu, aku menyiarkannya. Dia berkata tepat di hadapannya. Kau tahu apa yang dia katakannya? Dia bilang "Hei Charlie apakah kau mau bagian bagian organ tubuhku? Aku sedang tidak selera hari ini." Menarik. Sangat menarik." Kata

Charlie dengan aura psikopatnya. Semua mata hanya tertuju pada Charlie. Mereka semua bingung dan tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Charlie. Mereka juga menatap Charlie dengan pandangan yang sulit dijelaskan.

Tak lama kemudian John datang dengan seorang dokter.

"Perkenalkan ini adalah Dr. Rothwell dia punya obat yang bisa mengatasi kegilaan mereka."

"Ini adalah obat obatannya cukup minum 2 kali sehari, kalau tidak ingin mereka bertambah gila. Obat ini bersifat sementara bukan permanent. Hanya ini yang bisa kulakukan. Mereka biasanya lebih percaya pada insting mereka. Jadi jika mereka tak minum obatnya kau akan tahu apa yang akan terjadi dengan mereka."

***

"Untuk Nostra Santino!" Kata John sambil mengangkat minumannya

"Untuk Nostra Santino!" Kata yang lain sambil mengangkat minumannya juga dan meminumnya.

"Ada sebuah ancaman yang melekat di satu suku kata berwibawa itu." Kata James

"Itulah satu satunya kata yang perlu didengar semua orang." Kata Charlie

"Apa artinya itu?" Tanya John

"Kamu seperti Ford. Shell, Woolworth." Kata Arthur

"Woolworth's." Ucap James sambil menimbang nimbang.

"Ya itu, lumayan menarik." Ucap James lagi.

"Seseorang bilang Nostra Santino adalah sebuah merek dan sebuah reputasi yang mapan butuh lebih sedikit perawatan. Lebih sedikit perawatan, kamu tahu. Orang orang secara alami mengantri. Club dan casino lebih meminta perlindungan kita bahkan sebelum kita menawarkannya." Kata Arthur

"Ya, ya itu benar seperti itulah." Ucap James

"Aku rasa itu membuat kita punya urusan yang harus dibereskan." Ucap Arthur

"Ya, itu benar." Ucap James lagi.

"Aku menyukai seorang pengurus yang bagus. Kau tahu kenapa aku masih bimbang?" Kata James

"Kenapa?" Tanya Arthur

"Karena aku seperti pasangan yang sudah tua." Ucap James

"Apa yang salah dengan itu? Aku hanya berpikir kau bisa lebih baik James, aku serius. Aku baru tahu kau baru saja keluar dari penjara. Maksudku kita tak akan semakin muda .Kau tahu kau harus meninggalkan semua ini. Maksudku kau harus melihat ke masa depan. Oh dan kau Charlie. Jau bersama Victoria, istrimu yang cantik."

Prang! James menghantamkan gelas bir ke kepala Arthur hingga pecah.

"WHAT THE FUCK WAS THAT!?!?" Kata John sambil membantu Arthur berdiri dan membawanya keluar ruangan dibantu oleh Vincent, Lucas, dan Robert."

"Ini adalah sebuah perusahaanku, katakan di depanku!! Kami semua melayanimu bajingan!!! Aku akan melayanimu! Jalang!!" Teriak James pada Arthur.

"KAU SUDAH KELEWATAN!!!" Kata John yang mengurungkan niatnya untuk mengantarkan Lucas ke ruang medis. Kemudian menghampiri James.

"Itu benar, aku tak percaya kau. Kau terlalu banyak bicara hal hal rahasia padanya. Dia juga terlalu banyak bertanya." Kata James sambil membawa pergi koper yang ada di depan John

"Apa yang akan kau lakukan?!?! Ini adalah bisnis kita!!! Dan kau bahkan tak ada disana!!! Aku yang selalu mengurus semua ini semenjak kau menjadi seperti ini!! Atau mungkin kau bahkan tak memakan obatmu!!" Kata John sambil menahan koper yang mau dibawa pergi oleh James.

"Persetan dengan obat! Persetan dengan Arthur! Persetan dengan sakit! Persetan dengan koper ini!!" Teriak James

"Aku tak peduli apa yang ada di dalam. Aku ingin tahu apa yang terjadi di atas sini!" Kata John sambil menyentuh kepala James.

"Dia terlalu banyak bertanya hal tentang kita." Kata James

"Benar. Terlalu banyak bertanya tentang kita." Kata John kesal sambil menoleh ke arah Tom

"Tom? Apa yang kau tahu tentang kita, kawan? Kau tahu banyak hal tentang aku, James, perusahaan, dan anggota lainnya. Kau tahu tentang pembayaran bukan? Kau tahu kita mencairkan saham? Kita juga membayar orang orang khusus agar semuanya berjalan dengan lancar bukan?"

"Ya." Jawab Tom singkat

"Ah Tom tahu, Itu sebuah kejutan." Kata John

"Luke! Kawan, kau tahu apapun tentang penipuan? Kau tahu apapun tentang bagaimana kita membayar polisi. Setiap akhir bulan hari Jumat? Apa kau tahu itu?!?!" Kata John marah sambil menggebrak meja di depannya.

"Tentu saja aku tahu." Ucap Luke

"Luke juga tahu, betapa mengejutkannya itu! Jadi mengapa kita tak membunuh Luke sekarang?!?! Atau kita bunuh Tom juga?!?! Kita bunuh saja semuanya sekalian agar tak ada yang tahu!!! Atau kau bisa bunuh aku dan aku akan bunuh kau, dan kita berdua sama sama mati. Itu ide yang jenius bukan?!?! Dengarkan aku James!!! KAU GILA!!!"

"Hmmm... Orang yang tinggal di dalam rumah kaca, seharusnya tidak melemparkan batu." Ucap James

Next chapter