"Pekerjaan kotor?"
Aku menghirup aroma kopi yang menenangkan di sebuah kafe bernama Enrico ini. Dengan santai aku membalas nada heran lawan bicara telefonku.
"Iya, bukankah si bangka itu juga dibalik suka menyuruhmu melakukan pekerjaan kotor? Aku bahkan dapat rekomendasi untuk hal ini darinya" balasku.
Kuperhatikan orang-orang yang berlalu lalang dijalanan dan padatnya jalanan di New Haven. Cih, kukira masih ada tempat yang tidak seperti di Jakarta atau India. Kudengar lawan bicaraku tertawa.
"Bukan itu fokusku, Mr. Joshua. Saya fokus pada Anda yang memintaku melakukan sesuatu. Saya kira anda benar-benar cucunya Mr. Jonathan" balasnya menahan tawa.
Dia memangnya mengira aku apa? Sebelumnya akupun melakukan pekerjaan kotor dengan tanganku sendiri.
Menghajar guru dan orang-orang yang mau menyentuh Han, contohnya. Atau membunuh Rachel dan... Siapa satu lagi? Ah tidak ingat, tidak penting.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com