“Astaga!” Mail yang tengah menduduki dipan di kamar pinjaman rumah Arga langsung membuang muka saat Brie masuk.
Brie yang baru selesai mandi dan cuma membelit tubuhnya dengan handuk kecil pun terkikik geli. Gadis itu segera melepaskan handuknya, bermaksud untuk berbusana.
“Lebih baik aku keluar dulu.” Mail berdiri dengan wajah masih menghadap ke arah lain.
“Di situ saja dulu. Aku sudah keburu telanjang.”
Dengan muka yang memerah bak tomat, Mail kembali duduk.
“Kamu sudah boleh berbalik, kok,” ujar Brie setelah selesai mengenakan celana dalam, hot pants, serta tank top putih.
Mail menurut, tapi sedetik kemudian ia membuang muka lagi. “A… Apa kamu ndak takut masuk angin?”
“What the heck is masuk angin?”
Setelah menengok sekilas, Mail menunjuk dada Brie. “Apa ndak kedinginan pakai baju tipis gitu?”
Support your favorite authors and translators in webnovel.com