Namun sayang sekali, hingga saat ini kedua penyihir hitam itu justru menghentikan mantranya dan melakukan perlawanan balik.
Terbang mengitari tubuh Hao, kedua penyihir itu menyerangnya dari dua sisi secara bersamaan.
Entah sejak kapan pedang yang sangat tajam muncul pada tangan kedua penyihir itu.
Menggunakan ekor dan cakarnya, Hao menghalau keduanya, mencegah mereka mendekati tubuhnya. Hempasan ekornya di udara bergerak begitu cepat dan sangat lihai.
Pergerakan mereka sangat cepat, dan Hao mencoba mengimbangi mereka sembari mengumpulkan mana pada kedua kepalanya yang berbentuk seperti elang, tepat di depan paruhnya yang sangat besar. Sementara kepala yang menyerupai singa terus mengaum mencipatakan tekanan di udara. Dan mana yang terkumpul segera ia arahkan menuju dua sosok penyihir yang menyerangnya.
BOOMMM....
Ledakan terjadi, membuat Hao dan kedua sosok itu sedikit mundur dari posisinya, dapat dilihat bekas gesekan pada rumput tempat Hao berpijak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com