Alunan musik mengalun dari sudut yang bergerak dengan sendirinya, Sharem terlihat menepuk tangannya dan menarik Luna untuk naik ke atas, mendekati podium.
Luna melangkah dengan terhuyung-huyung, tubuhnya terasa ringan dan pandangannya ke sekitar mulai berputar-putar, ia menarik napas dalam-dalam dan berusaha untuk tetap waras dalam kondisi seperti ini.
Sharem tidak memedulikan apa pun yang terjadi pada Luna, ia menyeret Luna untuk naik ke atas, berdiri di depan altar yang penuh dengan hiasan bunga mawar putih yang bertumpuk-tumpuk, di sekitarnya dihias dengan lilin yang menyala-nyala.
Luna tidak bisa melihat matahari di dalam sini, seakan semua cahaya matahari yang tadinya masih bersinar di luar sana tidak bisa menembus ke dalam sini sedikit pun, tirai yang entah dari mana sudah menutup semua jendela dan celah.
Satu-satunya cahaya yang membuat ruangan ini terlihat bersinar hanyalah cahaya dari batang-batang lilin yang berjejer di sepanjang meja dan lantai.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com