Shakeel tersentak, buru-buru ia menggerakkan pasirnya membentuk kubah untuk melindungi dirinya sendiri dari ledakan yang dibuat oleh Aodan.
"Apa-apaan ini?!"
Shakeel mengangkat tangannya, rasa panas yang membara membuat ia tidak bisa bernapas dengan benar, tapi itu mustahil, perlindungan pasirnya adalah perlindungan yang paling sempurna, bagaimana bisa ada api yang menembus pasirnya?
Rasa panas yang membakar ini membuat pasirnya meghitam seperti arang dan mengeuarkan aroma yang tidak menyenangkan, Shakeel menggerakkan tangannya, membuat lebih banyak pasir lagi untuk melindungi sekaligus menyerang Aodan bertubi-tubi.
Shakeel belum bisa menjawab semua pertanyaan yang bermunculan di benaknya ketika lagi-lagi ia merasakan jika di atasnya, ada sesuatu yang menghantam dengan keras diikuti dengan suara percikan api, sekali dua kali dan membuat suara yang sangat berisik.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com