"Apa yang kau lakukan padanya?" tanya Luna begitu melihat Aodan yang datang dengan langkah yang santai padanya. "Kau tidak melakukan sesuatu yang jahat, kan?"
"Hanya sedikit menggertak, kau tidak ingin selalu diganggu Gerald lagi, kan?"
Aodan mengangkat dagunya, memperlihatkan kebanggaan dirinya pada Luna seperti seorang anak kecil di taman kanak-kanak.
Luna terkekeh pelan, membiarkan Aodan duduk di sampingnya dan ia menyandarkan kepalanya di bahu Aodan.
Gerald seperti batu karang yang keras, meski ia sudah dihempas ombak berkali-kali, ia bertingkah seolah ia tidak mengerti, tidak tahu dan tidak bersalah atas apa pun.
Luna memang tidak bisa menyalahkan Gerald sepenuhnya, bagaimana pun Gerald dibesarkan oleh keluarga kaya yang berkecukupan, ia tidak mengerti arti memiki dan menjaga, ia hanya tahu bahwa jika ia suka, maka ia bisa memilikinya dan membuang kapan pun ia bosan.
Bahkan pada seorang wanita, mereka diperlakukan seperti mainan yang tidak berharga.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com