"Hmm … Nanti akan ada Agnes, katanya ia ingin berkenalan denganmu. Kak Maria yang mengirimkan baju ini untukmu tadi, memintamu untuk memakainya," kata Aiden.
Kantuk yang Anya rasakan langsung lenyap, menghilang begitu saja. Ia bangkit berdiri dan mengenakan gaun itu, mengeluarkan alat make up dari tasnya dan merias wajahnya.
"Bagaimana?" Anya memandang ke arah Aiden untuk menunjukkan riasannya.
Aiden mengangguk. "Istriku memang yang paling cantik. Apakah kamu butuh seseorang untuk menata rambutmu?"
"Tidak usah," Anya mengepang rambutnya ke salah satu sisi dan menghiasnya dengan sebuah jepit berbentuk bunga. Tatanan itu sederhana, tetapi terlihat rapi dan memancarkan kecantikan Anya.
Aiden memandang istrinya dengan kagum. Istrinya itu memang yang paling sempurna di matanya.
"Ayo turun. Jangan sampai mereka menunggu!" Anya menggandeng tangan Aiden dan keluar dari kamar hotel itu bersama-sama.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com