"Apa?" Nico bergegas menghampiri pintu dan mencoba membukanya. "Sialan! Kita terkunci di sini!"
"Aku akan menelepon ibuku. Ia ada di lantai bawah." Raisa langsung mengeluarkan ponselnya, tetapi menyadari bahwa tidak ada sinyal pada ponselnya.
Nico sudah menggedor pintu itu cukup lama. Ia yakin betul bahwa ada seseorang yang mengunci mereka dari luar.
"Nico, apakah kita diculik? Apakah kita akan baik-baik saja?" ketika mengatakannya, suara Raisa terdengar gemetaran
"Pintunya terkunci dari luar dan ponsel kita tidak mendapat sinyal. Sepertinya ini bukan penculikan biasa. Aku khawatir ada konspirasi," Nico berjalan menuju ke arah jendela sambil mengguncangkan ponsel yang dipegangnya.
Tetapi tetap saja ia tidak bisa mendapatkan sinyal.
Raisa terlihat semakin panik, "Kalau begitu cepat cari cara lain. Bagaimana kalau mendobrak pintunya?"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com