Hari sudah sore ketika Anya dan Aiden tiba di rumah. Sebelum pulang, Tara ingin makan masakan Hana terlebih dahulu, sehingga ia mampir ke rumah Anya.
Tidak disangka, begitu mobil mereka berhenti di gerbang rumah, sudah banyak wartawan yang menanti dengan perlengkapan yang lengkap.
"Aiden, apakah kamu baru saja kembali dari liburan? Apakah kamu sudah membaca berita yang beredar di internet?"
"Apa yang terjadi?" Aiden mengerutkan keningnya, berpura-pura tidak tahu.
"Natali Tedjasukmana mengatakan bahwa kamu menculiknya dan membayar orang untuk memperkosanya. Apakah ini benar?"
"Untuk apa aku melakukannya? Apakah kalian tidak punya otak, mempercayai kata-katanya begitu saja?" suara Aiden terdengar dingin, membuat para wartawan itu tidak berani bertanya lagi. Mereka menyodorkan mikrofon yang mereka bawa pada Anya.
"Anya, kamu dan Aiden liburan ke mana?" tanya wartawan tersebut.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com