"Tubuhku lemah sejak aku masih kecil. Kalau aku bisa mendonorkan ginjalku, aku akan memberikannya pada ayah. Tetapi kakak berbeda. Kakak sehat tetapi sengaja tidak mau mendonorkan ginjal kakak. Kakak bahkan tidak mau menguji apakah ginjal kakak cocok dengan ayah. Kakak benar-benar kejam!" kata Natali sambil menangis.
Anya hanya menatap Natali yang berpura-pura lemah. Ia terlihat terhibur dengan akting Natali dan berkata, "Kalau kamu ingin berbakti, mengapa kamu tidak mendonorkan ginjalmu saja? Ayahmu, ibumu dan kamu, satu keluarga yang tidak tahu diri, tinggal di rumah ibuku dan mengusir aku dan ibuku dari tempat itu. Aku tidak membencimu, tetapi apakah aku harus mencintaimu? Menganggapmu sebagai saudara? Aku hanya mengambil milik ibuku. Aku bahkan tidak menagih uang sewa padamu. Tetapi kebaikanku berakhir di sini."
Dalam waktu singkat, beberapa orang mulai berkumpul dan memperhatikan pertengkaran itu. Mereka penasaran apa yang sedang terjadi di sana.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com