"Aiden! Kalau kamu sampai memaksaku untuk tidur bersamamu, aku akan putus denganmu selama tiga jam! Jangan bicara padaku!" kata Anya dengan marah.
"Putus? Hanya tiga jam saja? Aku rasa kamu tidak bisa berpisah dariku terlalu lama," kata Aiden dengan serius.
"Kamu … Dasar kotor! Jangan di tempat ini dan mengganggu pikiranku! Cepatkah tidur," Anya bangkit berdiri dan mendorong tubuh Aiden untuk keluar dari ruangan tersebut.
"Aku tidak bisa tidur tanpamu." Aiden berbalik dan menahan tubuh Anya di pintu.
Tangannya yang panas seperti kobaran api mengelus punggungnya. Perlahan-lahan turun dan menyentuh pinggangnya. Anya meronta-ronta, menggoyangkan pinggangnya, namun malah membuat Aiden menggeram rendah.
Senyum muncul di wajah Aiden seolah ia benar-benar ingin melahap istrinya sekarang juga.
Jantung Anya bergedup kencang. Mulutnya memang berkata tidak tetapi tubuhnya mengatakan sebaliknya. Tubuh dan hatinya jauh lebih jujur dari bibirnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com