Tidak lama kemudian, taksi mereka telah sampai di universitas Cendrawasih.
"Hubungi aku nanti." Kata Randika sambil mencium kepala Christina.
Hati Christina terasa hangat, sambil mengangguk, dia harus pergi dari pundak nyaman satu ini untuk bekerja. Ketika dia hendak menutup pintu, tangannya ditangkap oleh Randika. "Kamu lupa sesuatu."
Christina terlihat bingung ketika Randika tiba-tiba ikut turun dan merangkul dirinya, tiba-tiba bibirnya itu sudah tercium oleh Randika!
Entah berapa kali dia menerima ciuman ini dalam satu hari ini tetapi yang jelas setiap ciuman yang dia rasakan memberikan sensasi nikmat. Beberapa murid yang melewati mereka terkejut, bahkan si supir taksi itu ikut melototi mereka berdua.
"Wow berani sekali berciuman di tempat umum!" Kata pemuda yang belum pernah pacaran.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com