Bersamaan dengan suara itu, muncul figur seseorang di video.
Alis Randika berkedut, Shadow!
Benar, orang yang berada di chat video ini adalah Shadow.
Hati Randika langsung mengepal, bagaimana bisa Shadow mengetahui posisi Yuna yang baru?
Tatapan mata Randika mengandung niat membunuh, wajahnya sudah sedingin es. "Di mana Yuna?"
"Oh? Bukannya ada pertanyaan yang lebih bagus? Misalnya kenapa bisa aku yang ada di chat ini?" Shadow tersenyum.
Menyadari tatapan dingin Randika, Shadow mengatakan. "Ketika aku meninggalkan kota Cendrawasih, rasa sakit dikalahkan olehmu itu sungguh amat menyakitkan. Oleh karena itu, aku mendedikasikan hidupku untuk mencari cara untuk balas dendam. Aku juga yakin pasti tuan akan mengirim orang untuk mencariku."
Randika tidak membalasnya, tatapannya makin tajam dan dia berkata dengan nada serius. "Kau memang layak disebut mata-mata terbaik."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com