webnovel

110 Tak Ada Akar, Rotan Pun Jadi!

Setelah menyelesaikan masalah klub karate, Randika dengan cepat beranjak keluar dari universitas itu dan memutuskan untuk menuju perusahaan Cendrawasih.

Saat dia berada di lobi, dia berkedip pada resepsionis perempuan yang biasanya berjaga disitu. Perempuan itu terlihat malu dan Randika melewatinya sambil bersiul.

Dengan cepat dia tiba di kantor Inggrid.

Randika masuk ke ruangannya dengan pelan dan mendapati biasa Inggrid duduk sambil membaca beberapa dokumen seperti biasanya.

Tidak ingin mengejutkannya, Randika pura-pura mengetuk pintu yang sudah tertutup rapat itu dengan pelan.

Mendengar suara ketukan pintu yang pelan itu, Inggrid menjawab tanpa menoleh. "Masuk."

Randika tersenyum dan berjalan mengendap-endap.

Melihat sosok bayangan yang mendekatinya, Inggrid langsung menoleh dan mendapati Randika sedang tersenyum pada dirinya. Dia tidak bisa tidak menghela napas. Kenapa bajingan ini selalu memainkan dirinya?

"Sedang ngeliatin apa kamu?" Randika berusaha mengintip.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป