Berdiri sambil bermuka muram, Randika menyadari sesuatu dan bergumam pada dirinya sendiri. Kenapa dirinya seperti mengenal suara itu?
Di mana ya dia pernah mendengarnya? Apa ini cuma halusinasinya saja?
Di saat Randika masih tenggelam dalam pikirannya, teriakan itu berganti menjadi tangisan.
Dalam sekejap akhirnya Randika sadar, bukankah itu suara Christina?
Dan kalau didengar baik-baik, bukankah suara itu berasal dari samping rumah?
Randika segera keluar dari rumah Viona dan menggedor rumah Christina, namun tidak ada respon.
"Vi, mundurlah." Kata Randika dengan santai, lalu dia mengangkat kakinya dan mendobrak pintunya!
DUAK!
Pintu itu segera copot dan menabrak tembok dengan mudah.
Ketika Randika masuk, dia langsung terkejut dengan apa yang dia lihat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com