Victor menatap jendela mobilnya dengan tatapan bosan. Tidak ada yang menarik dari jalanan Jakarta yang sedang dilewati mobilnya. Victor hanya melihat hiruk pikuk jalanan yang menggila menjelang jam pulang kerja.
Dalam hidupnya Victor bersumpah akan meninggalkan Jakarta suatu hari nanti. Dia sudah lelah melewati jalanan ibukota yang padat dan ramai. Victor berencana pindah ke daerah terpencil suatu hari nanti seperti adik bungsu ayahnya, Paman Adam.
Di kursi depan, Win dan Adi hanya bisa berdiam diri. Win fokus menyetir dibalik kemudi sementara Andro terus khawatir dengan penampilannya. Mereka bertiga akan menghadiri makan malam di rumah Victor. Makan malam kali ini untuk merayakan ulang tahun pernikahan kedua orang tua Victor.
Andro nampak bersemangat. Dia belum pernah makan malam dengan keluarga Victor sebelumnya.
"Aku gak sabar untuk bertemu orang tuan Tuan Victor," kata Andro. Pria itu mengenakan kemeja merah dan celana hitam yang memperlihatkan lekuk otot-ototnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com