Bastian sedang memeriksa laporan bulanan perusahaan. Sejak pagi ia terus menatap layar komputernya. Sebagai CEO Dewandra Automotive Corp, inilah rutinitas harian Bastian. Dengan naiknya Bastian menjadi CEO, otomatis posisi Adi juga ikut terangkat. Kini Adi menjabat sebagai asisten sekaligus sekertaris pribadi CEO.
Sayangnya sejak makan siang hingga saat ini, Bastian belum melihat keberadaan Adi. Asistennya itu suka menghilang akhir-akhir ini. Padahal Bastian berniat menyuruh Adi mengaturkan jadwalnya bertemu klien penting besok.
BRUAK!
Tiba-tiba pintu ruang kerjanya terbuka lebar. Bagai angin topan, Adi masuk ke dalam ruang Bastian.
"Tuan, Tuan, gawat!" kata Adi panik.
"Dari mana aja kamu, Di? Dari tadi aku mencarimu," Bastian memarahi Adi.
"Ini bukan saatnya Tuan marah. Karena saya punya berita penting," kata Adi dengan napas tersenggal-senggal. Ia baru saja berlari dari lobby menuju ruang kerja Bastian.
Bastian melipat tangannya di dada. "Emangnya ada apa?"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com