Kirana, Mita dan Vero saling berpelukan. Mereka merasa ada sesuatu dibalik semak. Adi sudah mulai berdoa karena ia takut arwah pasangan kekasih itu muncul di perkemahan. Sementara itu Keenan dan Victor tidak bereaksi apa-apa. Mereka berdua masih bingung dengan semak yang bergerak sendiri.
Lalu gerakan semak itu semakin lama semakin keras. Bulu kuduk mereka berenam berdiri. Merinding menyaksikan semua itu.
Tak lama sesosok 'makhluk' bertubuh tinggi dengan sorot mata tajam muncul. Kirana sudah hamir menjerit tapi sinar lampu remang-remang perkemahan menerangi sosok itu. Bastian.
Bastian muncul dengan wajah bingung menatap keenam pasang mata yang kaget melihat kemunculannya.
"Bastian?" Kirana memekik. "Kamu… astaga! Kamu ke sini?"
Bastian tersenyum. Semua orang lega melihat sosok yang dibalik semak ternyata bukan hantu ataupun arwah pasangan kekasih yang bergentayangan.
"Astaga, Tuan. Saya kira ada hantu," kata Adi kesal.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com