Bastian senang sekali bisa menghabiskan 3 hari 2 malam bersama Kirana di desa terpencil. Ia bisa melihat betapa cantiknya gadis itu ketika sedang memeriksa kesehatan para warga.
Melihat Kirana begitu menyukai pekerjaannya membuat Bastian teringat almarhum ibunya. Sang ibu itu sudah beprofesi sebagai pengacara sebelum menikahi ayah Bastian.
Bastian pernah dibawa ke firma hukum milik ibunya. Di sana ia melihat sang ibu berusaha memecahkan berbagai kasus hukum. Kadang ibunya juga membantu memecahkan kasus hukum orang-orang tidak mampu tanpa bayaran sepeserpun.
Ibu pernah bilang, "Kita harus membantu orang yang kesusahan, Anakku. Karena gak semua orang punya kehidupan sebaik keluarga kita. Ini bentuk ucapan syukur kita pada Sang Penguasa yang sudah memberi kehidupan yang begitu baik pada kita."
Setelah acara pengabdian masyarakat, Bastian dan Kirana berencana bertemu dengan Mita dan Alvin di kafe. Mereka ingat masalah kedua teman mereka belum selesai.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com