webnovel

Sebuah Tato

Flashback…

Vero masuk ke dalam ruang kerja Bastian. Pria itu mengundangnya setelah dirinya dikeluarkan dari iklan. Vero penasaran apa yang ingin dibicarakan Bastian dengan dirinya.

Saat masuk ke dalam ruangan, Bastian dan Adi menyambutnya. Wajah mereka berdua terlihat lelah. Entah sudah berapa hari keduanya tidak beristirahat.

"Kalian gak perlu menjelaskan kenapa wajah kalian berdua bisa selelah itu," kata Vero sambil duduk di sofa.

Bastian tertawa getir. "Kamu pasti sudah tahu ya."

Vero mengangguk. Dia sudah tahu masalah yang dihadapi Bastian. Kirana banyak bercerita tentang itu.

Sementara itu Adi keluar ruangan untuk mengambilkan Vero teh hangat.

Bastian memainkan jari-jarinya. Ia cemas apakah harus mengatakan kata-kata ini pada Vero atau tidak. Gadis itu mungkin saja tersinggung.

"Kamu pasti mau mengatakan sesuatu kan?" Vero menebak. Dia bisa melihat urat kegelisahan di wajah Bastian.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป