Kirana berjalan keluar ruang tamu dengan langkah cepat. Ia benar-benar muak dengan semua ini. Ayahnya sama sekali tidak peduli dengan perasaannya.
Bagaimana mungkin seorang ayah bisa berpikir untuk menjodohkan putrinya dengan pengusaha kaya demi melunasi hutang? Itulah pertanyaan yang sedang berputar-putar di kepala Kirana.
"Nona," Raka memanggil Kirana dengan khawatir. Sejak tadi Raka sudah menguping pembicaraan Kirana dengan ayahnya.
Pria itu berlari ke arah Kirana. "Biar saya antar Nona pulang."
Kirana menggeleng.
"Gak perlu, Raka. Aku bisa pulang sendiri," tolak Kirana.
Ia sama sekali tidak ingin merepotkan Raka. Pria itu memang anak buah ayahnya. Tetapi Raka punya sikap yang berbeda dari semua anak buah ayah.
Pria itu punya hati yang lembut dan selalu baik padanya. Kirana ingat betul pertama kali bertemu dengan Raka. Kala itu usianya masih 5 tahun sementara Raka sudah berumur 12 tahun.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com