Pieter menjambak rambutnya berkali-kali, ia melihat ponselnya yang menampilkan dua panggilan tak terjawab dari Tarra.
Ketika Pieter menghubungi balik nomor ponsel Tarra telah tidak aktif, Pieter telah menyelesaikan pertemuan dengan Bimo dan satu proyek yang sedang berlangsung aman.
Aku rindu dia, "Pieter langsung menutup laptopnya kemudian bangun dan membuka pintunya.
Namun sosok Barry telah bersidekap dada menghalanginya, "Mau kemana?" tanya Barry.
"Ck! Apa kau akan mengikutiku kemana saja aku pergi?" dengus Pieter.
"Oh tentu, bahkan ketika kau mandi sekalipun. Aku harus memastikan jika Mr Pieter masih bertanggung jawab dengan pekerjaannya," Barry mendorong tubuh Pieter kembali.
"Kapan sejak kau jadi pembantuku, hah ?!" Pieter sangat jengkel.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com