Tapi Huo Yanzhao seperti bungkus permen susu yang lengket dan sulit sekali diusir. Huo Yanzhao tidak hanya sabar melihat wajah dingin Yun Xuefei, dia malah masih seperti biasa bersikap hangat dan lembut. Sebuah sikap yang membuat Yun Xuefei merasa kesal.
"Hm, sudah melihatnya." Huo Yanzhao tertawa pelan. "Makanya sekarang aku datang menemuimu."
Pipi Yun Xuefei terlihat merah, entah karena marah atau malu, atau mungkin karena keduanya.
"Sekarang kamu sudah melihatku, jadi cepat pergi aku mau bekerja," kata Yun Xuefei dengan suara dingin. Tapi Huo Yanzhao tidak hanya bergeming, dia malah berjalan mendekat.
"Huo Yanzhao!" Raut wajah Yun Xuefei terlihat muram.
"Kamu sedang membuat pakaian laki-laki?" Huo Yanzhao melihat ke arah kertas design Yun Xuefei, lalu tiba-tiba tersenyum. "Mungkin saja aku bisa memberikanmu inspirasi."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com