Jack masih merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Pikirannya masih terombang-ambing oleh emosi dan perasaannya. Tanpa tersadar cairan hangat membanjiri pipinya tanpa henti. Saat itu Ia masih berpikir keras untuk mencari cara agar kedua gurunya dapat ikut lari dan kembali ke Alexandrium bersama-sama.
Ketika suara Pak tua Izack membuyarkan lamunannya, Jack tidak dapat berpikir sama sekali. Ia hanya bisa mengangguk dan memenuhi permintaan terakhir dari gurunya itu.
Jack mengaktifkan sepatu sihirnya dan mulai berlari ke arah danau. Tapi ratusan dark goblin menghadangnya untuk pergi lebih jauh. Saat itu Nardar yang telah mengeluarkan teknik 'Moving Fortress' maju untuk memberinya jalan.
Sambil mengikutinya Jack memperhatikan aliran mana pada tubuh gurunya baik-baik dan merekamnya di kepala. Karena ini adalah hadiah terakhir yang bisa diberikan oleh Nardar.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com