"Kau tidak perlu mengingatkan ku, aku sudah bersiap untuk ini". Virgo hanya tersenyum dingin, dan sebuah lubang hitam terbentuk tepat di atas kepalanya. Hal itu membuat Hydra mendadak panik.
Dia tidak mengira musuhnya bisa menggunakan jurus itu secara terus menerus, dia sangat yakin harusnya jurus yang dapat membuka ruang dimensi, membutuhkan banyak energi sihir.
"Apakah dia tidak memiliki batasan?". Ucapnya bergidik ngeri, dia bisa merasakan aura menakutkan itu tepat di atas kepalanya, seolah ancaman yang baru saja dilancarkannya justru mengarah kembali pada dirinya.
"Mati!".
Suara berat itu terdengar di telinganya, dia bisa merasakan musuhnya sedang mengarahkan serangan cepat ke arah lehernya, dengan sangat cepat.
Dengan refleksnya yang bagus, dia berhasil menundukkan kepala, dan pedang hitam tersebut hanya memotong ujung rambutnya.
Setelah berhasil mengelak, dia segera melompat mundur hingga beberapa meter dengan wajah yang telah memucat, dia tahu hidupnya hampir selesai.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com