"Anu itu". Lira tiba-tiba menjadi gugup, ia menoleh ke arah ibunya yang berada di depannya, namun ibunya terlihat menunduk malu dan bersembunyi di balik topinya.
Leo mengerutkan kening, tidak biasanya Lira bersikap canggung, "Apa yang sebenarnya ingin kau katakan". Tanya Leo dengan santai.
Lira menjadi semakin kebingungan saat Leo bertanya seperti itu, ia hanya bisa melirik ke arah ibunya, sedangkan Laren menjadi merasa bersalah.
"Baiklah sepertinya aku memang harus melakukannya sekarang, jika Leo tidak menerimaku aku tidak akan mempermasalahkannya, itu sepenuhnya adalah pilihannya". Dalam hati Laren yang terus mencoba memantapkan niatnya.
Perlahan Laren memegang topinya, dan bermaksud untuk membukanya, dan menampakkan diri sepenuhnya di hadapan anaknya tersebut, dan di saat yang sama angin tiba-tiba berembus dan rambut panjang yang lurus itu berkibar tertiup oleh angin.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com