webnovel

CH.22 Keadaan Khusus

Untuk hari ini kurasa aku harus ikut pelajaran kelas tingkat atas saja karena besok aku harus menemani tuan putri Tifaria di kelas tingkat bawah. Semoga sihir-sihir yang kupelajari yaitu sihir milik ratu Kioku bisa menjadi jalan alternatifku agar tidak terikat dengan sistem game.

"Kepala sekolah, sebaiknya aku pergi juga. Aku akan masuk ke kelas tingkat atas saja dulu hari ini. Besok juga aku harus menemani tuan putri Tifaria di kelas tingkat bawah."

"Tentu saja nona Keena. Oh ya, bisakah aku berbicara dengan diri nona Keena nanti setelah semua pelajaran selesai atau sewaktu jam istirahat?"

"Nanti aku akan temui kepala sekolah nanti kalau aku ada waktu. Sebaiknya aku pergi sekarang atau akan semakin ketinggalan pelajaran."

Orang terpilih enak mungkin buat orang lain, tetapi buatku yang sudah terbiasa hidup mengikuti peraturan rasanya aneh saja mendapat perlakuan berbeda. Seolah-olah masalah tidak akan pernah menimpa diriku ini.

Kalau sudah begini mana bisa aku hentikan keadaan seperti ini? Lagipula walau ini tentang diriku, aku tidak bisa menolaknya. Kelihatannya memang mendapat hak banyak dan bebas, tetapi buatku ini adalah hal yang seolah-olah sebuah paksaan.

"Permisi."

"Tunggu sebentar."

Tidak sopan kalau aku langsung masuk begitu saja, lagipula aku adalah murid baru, perlu arahan dari guru-guru yang ada. Oh ya kalau aku masuk kelas tingkat atas, berarti aku bisa bertemu dengan dua perempuan yang kemarin mengantarkanku ke kamar.

"Ah nona adalah Fukoushi Keena bukan?"

"Tepat sekali. Hari ini aku ingin ikut kelas ini."

"Ohh tentu saja. Masuk dan perkenalkan dirimu ke teman sekelas."

Untung saja yang ini masih mengikuti kebiasaan lama yaitu memperkenalkan diri di depan kelas. Yang begini lebih baik, daripada semua aturan seolah tidak berlaku terhadap diriku. Ketika aku masuk ke dalam kelas, seluruh murid yang ada tercengang dan terkejut. Mungkin mereka benar-benar mengetahui diriku dengan berita yang tersebar cepat.

"Perkenalkan namaku Fukoushi Keena. Untuk hari ini aku akan ikut kelas ini, salam kenal walau hanya sementara saja."

"Baiklah nona Fukoushi, silahkan pilih tempat dudukmu sendiri di kursi yang tersedia."

"Nona, nona, sini!"

Hahaha, sudah kuduga dua orang itu akan ada di sini. Baiklah kalau mereka mengajakku untuk bersama dengan mereka. Ketika aku berjalan menuju ke tempat duduk yang sederet dengan Noniki-san dan Rekuda-san, semua mata tertuju kepadaku apalagi yang laki-laki.

Sebagai perempuan, aku merasa aneh dilihati, tetapi sebagai laki-laki aku lebih merasa aneh dan jijik. Kalau saja mereka tahu bahwa jiwaku adalah jiwa laki-laki, mereka pasti akan menjauhiku. Hah~ biarkan saja deh, lagipula aku hanya sehari di sini, dan besok aku harus berada di kelas tingkat bawah.

"Selamat datang di kelas ini nona. Nona, yang kemarin nona sudah tidak masalah kan? Kami benar-benar terkejut ketika nona menangis."

"Tidak masalah kok. Oh ya kalian tidak bilang ke siapa pun kan?"

"Um… kami hanya menyebarkannya ke klub pemuja dewi Kioku saja, selain itu tidak."

Aduh… kalau sampai ada kabar tentang diriku menangis tersebar, urusannya bisa ribet nih. Apalagi satu akademi ini punya tingkat penyebaran berita yang terlalu cepat dan jumlah muridnya tidak main-main, sampai ribuan bahkan hampir menyentuh puluhan ribuan. Tahu dari mana? Tebakan kasarku saja.

"Hah~ semoga tidak tersebar. Oh ya, walau kelasnya hanya terbagi jadi tingkat bawah dan atas, tetapi setiap tingkat punya banyak kelas juga. Kalau yang aku lihat di pintu luar tadi, ini adalah kelas sihir perang bukan?"

"Benar, kelas tingkat sihir atas ada cabang sihir perang, sihir pertahanan, sihir support, sihir pembuatan, dan masih ada yang banyak lain lagi. Nanti kalau istirahat kami akan jelaskan. Setidaknya setiap kelas ini ada ratusan murid yang mengikuti."

"Jadi begitu, menarik juga."

Ternyata sihir-sihirnya yang diajarkan pun juga banyak cabang dan manfaatnya sendiri. Kalau sihir perang seharusnya sihir yang lebih menonjol ke serangan skala besar atau yang dampak serangannya besar. Namun ada yang aku bingung, apa itu sihir pembuatan?

"Tunggu, tadi Rekuda-san bilang kalau ada sihir pembuatan juga, apa itu?"

"Nona tidak tahu sihir pembuatan ya? Hmm~ kalau dijelaskan sulit juga sih, tetapi kalau contoh pekerjaan yang membutuhkan adalah blacksmither. Salah satu pekerjaan yang kontrol cabang sihir Cahaya dan cabang sihir Air harus mahir."

"Cabang sihir Cahaya, kenapa bukan Api?"

Sejarah tentang dunia Kimino aku sudah pelajari semua, tetapi sejarah tentang sihir aku sentuh saja pun belum. Jadi wajar saja kalau aku masih tidak paham apa-apa tentang sihir. Lagipula biasanya aku hanya mengerahkan sihir dengan menyebut nama sihir itu.

"Cabang sihir Api tidak bisa dipakai dan tidak boleh dipakai. Ini aturan mutlak tentang sihir."

"Bisa tolong jelaskan lebih detail tentang sihir? Walau aku bisa menggunakan sihirku, tetapi cara penggunaan dan asal-usulnya berbeda sekali."

"Kalau aku jelaskan secara singkat, sihir punya dua cabang utama, sihir Kebenaran yang bisa dipakai tergantung kecocokan, dan sihir Kejahatan. Cabang sihir Kebenaran mengandung Jiwa, Cahaya, Air, dan Daun secara urut kekuatannya dan cabang sihir Kejahatan terdiri dari Roh, Darah, Api, dan Tanah."

Ternyata berbeda sekali dari yang aku pikirkan, bahkan sihir yang baik dan jahat pun dipisah dan setelah itu masih ada cabang-cabang sampingannya. Ternyata banyak juga ya batasan-batasan dalam menggunakan sihir di dunia Kimino.

"Tetapi itu berlaku dulu sebelum akhirnya kita mempelajari sihir-sihir yang diciptakan oleh dewi Kioku. Sihir-sihir ratu Kioku bisa digunakan hanya dengan membayangkan sihir itu dan mengucapkan namanya. Walau sihir-sihir dari dunia ini masih terpakai."

"Jadi begitu, rumit juga ya. Aku mengerti sekarang."

Tidak kusangka bahwa sihir milik ratu Kioku cara kerjanya hampir sama dengan sihir dari sistem game. Hanya saja berarti pengertian akan sihir itu dan imajinasi penggunanya harus bagus dan kuat, sisanya hanya mengucapkan mantra.

Setidaknya ini lebih baik yang kalau memakai sihir dari sistem game. Terlalu bergantung sesuatu tidak akan ada hal baiknya. Seperti kejadian ratu Kioku dan keluarganya. Keluarga kerajaan terlalu terikat dengan ratu Kioku dan tidak bisa melepaskannya.

"Baiklah kita mulai pelajarannya sekarang. Hari ini kita akan mempelajari sesuatu yang spesial, yaitu mantra sihir Kawakein. Sihir ini tidak pernah dipakai oleh siapa pun selain ratu Kioku sendiri."

"Guru, bolehkah aku bertanya?"

"Tentu saja, apa pertanyaanmu?"

"Kalau tidak pernah dipakai siapa pun selain ratu Kioku, bagaimana kita bisa mempelajarinya?"

Hoo, cukup cerdik juga murid laki-laki yang satu ini. Benar, sesuai kata-katanya bahwa kalau tidak ada yang memakainya selain ratu Kioku, berarti bagaimana sihir itu bisa dipelajari. Namun seingatku mantra sihir Kawakein memang tidak pernah disebarkan. Ini adalah sihir yang membuat ratu Kioku menyesal dan kabur ke hutan Heiyu karena sihir itu membunuh semua warga yang ada di desa masa kecilnya.

Sekarang aku jadi penasaran bagaimana kondisi desa itu sekarang. Kalau sesuai penjelasan mama ratu Kioku yaitu ratu Ekiresia dan pangeran Senshi, desa itu sudah hancur ditinggalkan. Itu ucapan mereka, tetapi bisa saja hal lain terjadi, sesuatu yang tidak terduga mungkin.

"Ahh maaf, maksud ibu adalah sihir ini tidak dipakai dalam perang selain oleh ratu Kioku sendiri. Ratu Kioku bahkan menurunkan pesan bahwa sihir ini sebaiknya jangan dipakai, tetapi hari ini kita akan mempelajarinya."

"Ibu guru, maaf menyela, tetapi sebaiknya kita jangan belajar sihir itu."

Aku menghentikan dengan paksa pelajaran ini. Bukannya tidak sopan atau ingin seenaknya sendiri, tetapi itu adalah sihir yang mengandung sihir Kejahatan. Jadi sihir itu bukan hanya tidak bisa digunakan, tetapi juga melanggar aturan.

"Nona Fukoushi? Kenapa memang? Bukannya mempelajari sihir ini akan mampu melindungi diri sendiri?"

"Guru salah pengertian tentang mantra sihir Kawakein. Mantra sihir Kawakein itu mengandung sihir Kejahatan di dalamnya. Sihir ini juga yang membunuh puluhan nyawa tidak bersalah karena ratu Kioku waktu itu belum bisa mengontrol sihirnya."

"Hah, benarkah itu bahwa ratu Kioku pernah membunuh nyawa orang tak bersalah?"

"Kalian tahu sendiri bahwa aku orang yang terpilih. Aku mendapat memori milik ratu Kioku dengan anugerahnya sendiri. Ratu Kioku tidak sengaja membunuh itu ketika dia masih berumur 5 tahun di desanya dulu. Itulah kenapa ratu Kioku menghilang selama 10 tahun, karena dia tidak ingin membunuh orang tak bersalah lagi."

Niatku adalah supaya jangan sampai murid-murid akademi yang ada di kelas ini mempelajari sihir yang salah dan lepas kendali, bukan ingin menjelek-jelekkan ratu Kioku. Aku menyatakan fakta itu supaya mereka tahu kalau sihir salah digunakan jadi seperti apa.

Semoga saja mereka tidak salah paham ketika aku mengungkapkan fakta itu, aku tidak tahu lagi kalau kabar itu disebarkan tanpa ada penjelasan pastinya. Lagipula kalau sekarang aku jelaskan, pasti nanti ada beberapa orang yang salah paham karena tidak mendengar penjelasannya secara penuh dan menyebarkannya dengan penjelasan minim.

"Jadi maksud nona Fukoushi ini adalah sihir berbahaya?"

"Benar, sihir ini mengandung sihir Kejahatan dan kalau tidak mempunyai kontrol atasnya, hal yang serupa akan terjadi. Itulah kenapa ratu Kioku tidak pernah menginzinkan siapa pun untuk menggunakan sihir ini."

"Jadi begitu ya? Kalau begitu apa yang harus kita pelajari sekarang? Ibu tidak menyiapkan materi lain selain mantra sihir Kawakein."

Hmm sebaiknya aku mengajari mereka cara menggunakan sihir tingkat atas dengan benar. Lagipula semua memori dan pemikiran ratu Kioku ada di dalam pikiranku, menyatu denganku. Ternyata yang seperti ini tidak buruk juga.

"Sebaiknya kita mempelajari cara pengontrolan sihir tingkat atas saja. Aku tidak tahu bagaimana perkembangan selama 30 tahun ini dari sihir yang diturunkan ratu Kioku, tetapi pembenaran harus dilakukan.���

"Pengontrolan sihir tingkat atas? Bukannya itu adalah materi awal? Kenapa harus dilakukan lagi?"

"Sihir yang diturunkan apalagi sudah jangka waktu lama akan mengalami kemunduran. Aku tahu jelas cara mengontrol sihir yang dikuasai ratu Kioku, kita belajar itu saja."

"Baiklah kalau begitu, nona juga lebih paham soal sihir dan ratu Kioku dibanding kita."

ตอนถัดไป